Sabtu, 14 Desember 2019

Berburu daun (spot) musim gugur di Tokyo, Jepang


Dipenghujung november 2019 ini, berkesempatan lagi berkunjung ke jepang. Biasanya puncak musim gugur/ autumn foliage di wilayah kanto (tokyo) berkisar akhir november - awal desember. Di saporo pada bulan2 tsb bahkan sudah mulai turun salju, wilayah utara jepang yg lebih dingin mengalami musim gugur n turun salju lebih awal drpd wilayah selatan jepang yg cenderung lebih berhawa hangat.

Tak kalah dari musim semi dgn sakuranya, warna daun mapel yang berwarna merah (momiji/koyo) dan daun ginkgo yg berwarna kuning menjadi daya tarik tersendiri. Dan mnjadi tanda musim gugur sudah mencapai puncakny lalu musim dingin akan segera datang.

Kalau berencana datang ke jepang utk puncak musim gugur boleh pantau web japan-guide.com, meskipun perkiraan nya gak tepat2 banget, biasanya gak bakal jauh melenceng karena waktu tepatnya semua tergantung iklim. Ada live report juga di tiap2 kota udah masuk peak season, baru akan masuk atau sudah lewat, lengkap banget di web ini reportnya. Biar cepet ini shortcut ke Link Autumn report dan link Cherry blossom ya


Tahun 2019 ini, puncak musim gugur di kota Tokyo bergeser jadi awal desember dari perkiraan tahun lalu  yaitu akhir november, katanya si pengaruh angin dan iklim yg lebih hangat di tahun ini (ada typhoon hagibis jg yg lewat)

Dan inilah beberapa tempat yg sempat saya kunjungi untuk hunting daun2 musim gugur

1. Maple Corridor, Kawaguchiko
Di kawaguchiko sendiri selain maple corridor  sebenarnya banyak spot untuk melihat momiji (daun maple merah) asalkan timingnya pas. Biasanya di pertengahan-akhir november daerah kawaguchiko udah masuk puncak autumn. Kl cuaca cerah bakal lebih cantik lagi, krn bisa lihat momiji dengan latar belakang Fujisan. Kedatangan saya kemarin, blas gak keliatan gunungnya sama sekali 😂

Maple corridor, th 2016 lalu kesini di pertengahan oktober daunnya masih ijoo. Kl akhir november biasanya udah merah 😍 foto tgl 26 nov 2019 

Area deket2 maple corridor, kawaguchiko





Momiiji - japanese maple leaf



maple corridor




2. Showa Kinen Park, Tokyo
Sebuah taman yang luas sekitar 40mnt dari kota Tokyo, taman ini punya deretan pohon Ginkgo yang daunnya kuning cantik di puncak musim gugur. Pas kesana sebagian udh mulai rontok krn hujan di hari2 sebelumnya. Kebunnya luas banget kl gak hanya mau liat ginkgo nya aja, bisa juga ngiterin pakai sepeda. Rentalnya ada di pintu masuk dari arah Tachikawa station.




Yellow carpet made by ginkgo




3. University of Tokyo
Disini jg ada spot pohon Ginkgo cantik 😍 lokasinya ada di dekat Yasuda Auditorium












4. Ginkgo Avenue, Meiji Jingu Gaien
Juga deretan pohon Ginkgo di sepanjang kanan kiri jalan. Sayangnya pas kesana, daun di pohon gak gitu lebat pdhl warnanya belum kuning2 banget, bukan karena udah pada rontok. Tapi krn daunnya pada lepas kena terpaan typhoon Hagibis.😅







Krn kemarin cuma 5 hari jadi cuma fokus muter2 di area Tokyo aja. Itupum tetep aja masih ada yg belum terjamah. Duh jepang emang gak pernah gagal memanjakan mata ini, dan akan selalu bikin pengen balik lagii 😍

Ohiyaa 1 lagi bonus, memasuki musim dingin dan natal+tahun baru biasanya di tokyo juga rame banget Winter Illumination.. karena begitu sedikitnya waktuku di sana dari beberapa list winter illumination yg pengen diliat akhirnya cuma 1 yang keturutan 😅 namanya Blue Cave Shibuya.


Mulai terlihat inisal led biru di sepanjang jalan menuju Shibuya Blue Cave




Tiap tahun biasanya ada tapi tanggalnya beda2, tahun ini Blue Cave Shibuya atau Ao No Dokutsu digelar mulai tgl 29 november sampai 31 desember 2019, dari jam 17-22.00. pohon2 Zelkova yg mulai meranggas di lilit ribuan led berwarna biruu. Map nya di sini

Minggu, 08 Desember 2019

Sehari di Berlin ( berkunjung ke Reichstag Building)

Bersambung dari postingan Prague sebelumhya..

Saat melewati perbatasan Jerman - Czech dengan kereta, sekitar Dresden, ada random check dari kepolisian sambil bawa anjing pelacak, beberapa penumpang diminta identitas dan paspor, termasuk kita si kaum minoritas (krn pake hijab mungkin), rada2 ngeri tapi kan kita gak bawa 'barang terlarang' juga jadi ya santai lah 😅.

Sampai di Berlin karena cuma semalem, koper kami titip di loker stasiun jadi cuma bawa tas kecil aja karena besoknya kami ke Paris pakai pesawat. 
Malam itu kami nginep Club Lodge Berlin Mitte, hotel low budget yg unik karena terletak di community park dan berupa kompartemen kotak kecil terpisah yang isinya bunkbed. Toilet diletakan di kompartemen terpisah. Sedikit review penginapan, positifnya murah dan konsepnya unik, gak enakny toiletnya beda bangunan, bayangin dh kl malem2 hujan deres atau salju terus kebelet pipis, apa gak males duluan keluar kamar.wkwk terus ternyata kamar2 nya ini kurang kedap suara, tetangga sebelah berisik banget main-main dan cekakak cekikik suaranya agak terdengar jadi mengganggu ketenangan.

Setelah berhari-hari dingin, hujan dan mendung, esok harinya Berlin cerah! langit biru dan sinar matahari aku rinduuu. yah meskipun dinginnya tetep menusuk. 1 hari di berlin kami akan mengunjungi Reicstag Building atau gedung parlemen. Untuk masuk kesana perlu reservasi online terlebih dahulu. Tentukan tanggal dan jam kunjungannya, lalu print dan bawa pas hari H. Hari itu cukup banyak yang antri, ada beberapa rombongan anak sekolah juga, 1 jam sebelum masuk kami coba ikut antrian, ternyata masih belum bisa masuk, kami disuru tunggu lagi sampai maksimal 15 menit jam kunjungan yang tertera di appointment. Akhirnya kita main-main dan foto dulu deh di lapangan depan bangunan. lagi asyik foto disamperin ama beberapa orang yang minta donasi, ngakunya si untuk komunitas difabel. Tapi yang beginian kebanyakan gak bisa dipercaya, kemungkinan scamming, tapi daripada mereka minta2 terus kita kasih dh beberapa recehan euro, udah dikasih. eh temen yg lain pada nyamperin juga minta lagi, sory kami tolak.

Reichstag parlement building


Tiba saatnya kita masuk, antri lagi, dan ternyata security check nya cukup ketat lo, pake metal detector dan xray jg kayak masuk bandara, dan di tas saya lupa kalau bawa pisau pocket lipat mini krisbow, disuruh keluarin dan dititipkan dulu gak boleh ikut masuk ke dalam. Kelar security check, kami disatukan dalam 1 rombongan dengan 1 guide leader berbahasa inggris. kami serombongan dengan orang US, polandia, rumania. durasi nya sekitar 90 menit, kita diajak keliling gedung, ditunjukin bekas-bekas penembakan perang dunia kedua, naik ke ruangan tempat dimana pertemuan politik diadakan, disini juga rombongan bebas bertanya pada guide tour, yang nyambung sih warga US karena sistem pemerintahanya mirip, yaitu politik parlemen jadi mereka banyak tanya. kalau saya rada2 gak nyambung haha, jadi iya iya aja pas di jelasin. terakhir kita bebas mengunjungi Reicstag dome, atau rooftopnya reicstag building jadi bisa lihat pemandangan kota berlin 360 derajat. Masuk ke sini gratis yaah, registrasi online bisa ke web resminya REICHSTAG BUILIDING



Ruang rapat yg bisa di intip oleh publik dari atas dome

Inside dome

Reichstag dome yg sangat artistik





Kelar kunjungan "kenegaraan" kami jalan-jalan di Tiergarden disamping gedung, di akhir oktober ini daun-daun mulai menguning. lalu lanjut ke sebelahnya ada Monumen Memorial of Jews Murder.
jadi di area Reichstag ini udah bisa dapat beberapa icon utama Berlin yaitu Brandenburger Gate, Reichstag Building, Monument memorial, plus bonus Tiergarden (kl musim gugur lagi cantik2nya)

Brandenburger Gate dari arah Tiergarden



Labirin monument memorial of jews murder
Oiya di dalam labirin dinding Monumen memorial of jew murder ini juga banyak kelompok yg juga ngaku2 minta donasi untuk komunitas tertentu, ngagetin pula tiba2 muncul dari balik pilar2 tinggi 😑 be ware ya guys!


Makan siang sambil search di gmaps, akhirnya kami putuskan untuk makan makanan indo di Mabuhay. udah kangen makan nasi ama es teh sebenernya hehe.

Sorenya ke Charlie CheckPoint dan belanja2 coklat di Rosemann (chain supermarket murah di Jerman). btw milka dan rittersport paling murah ada di jerman.

Malamnya kami ke Tegel Airport Berlin, menggunakan S-bus (masih tercover eurail pass) jadi kami gak bayar pas naik.