Senin, 22 Agustus 2011

amazing Merapi

Jogja selalu memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang yang pernah menjejakkan kaki di sana, bahkan ketika saya meninggalkan jogja untuk sementara (baca : mudik), kota ini menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan dari udara Kemarin tgl 21 Agustus, saya ambil penerbangan direct dari jogja ke kampung halaman saya balikpapan, jadwal terbangnya pagi hari (take off jam 07.55), cuaca waktu itu cerah dan berkabut.. baru ketinggian beberapa ratus kaki saja pemandangan di bawah udah kabur ketutup kabut., awalnya agak kecewa karena pasti gak bisa liat pemandangan di bawah dan pastinya Merapi. Sampai akhirnya di ketinggian 3000 m (kalau disamakan dengan tinggi puncak merapi), pesawat masih dalam kondisi take off, tiba-tiba cuaca di atas cerah, dan tampaklah puncak gunung Merapi yang menakjubkan bersanding dengan gunung Merbabu, dan ada sekitar 4 puncak gunung lainnya yang terlihat di sekitarnya.. Subhanallah! Buru-buru saya ambil kamera dari tas, langsung jepret-jepret, orang di belakang saya juga udah ambil posisi motret, bedanya dia pake kamera DSLR sedangkan saya cuma kamera poket biasa..pasti hasilnya jauh lebih bagus punya dia T_T (mupeng). Hm, tapi tak apalah dapet kursi nomer 4 dari belakang jadi terobati deh.
dibawahnya samar-samar terlihat kota jogja



gak ngiklan lo ya hehe

Minggu, 14 Agustus 2011

jelajah Pantai : rimbun nya Pantai Kuwaru (Bantul, DIY)

Tiba-tiba pengen makan seafood di pinggir pantai, bosen di pantai Depok yang jadi langganan, kita nyoba pantai lain di daerah Bantul, namanya Pantai Kuwaru, pantai ini menyediakan pasar ikan mini dan tempat masak juga mirip pantai Depok. Karena belum pernah ke pantai ini sebelumnya, dengan modal nekad dan modal petunjuk sederhana dari teman, jadilah kita berangkat..

Rute yang kita lewati adalah lewat jl. Bantul.. teruss aja.. sampe jalan Samas.. (FYI, pantai Kuwaru itu masih selingkungan sama pantai Samas) jadi ikutin aja petunjuk jalan ke arah Samas, maka anda akan dihantarkan juga ke pantai Kuwaru..
Kalo dari jl Samas ada 2 jalan yg menuju pantai ini, kalau lurus terus nanti lewat Gerbang Wisata Samas n kena retribusi, atau bisa juga nanti kl udah di jl Samas ada belokan ke kanan (yg keliatan petunjuknya pantai Gua Cemara..n Pantai Kuwaru /agak ketutupan ). Pas rute pulang kita milih lewat jalan yang berbeda dari jalan masuk, dan tembusnya ternyata udah di jalan Samas itu jadi gak ngelewatin gerbang wisata Pantai Samas

kemarin karena kita gak liat papan petunjuk Pantai Kuwaru itu, jadilah kita bablas terus lewat Gerbang Wisata Samas (kyk gerbang masuk Parang Tritis).. kita ditarik retribusi per orang 2000 rupiah motornya 1000 rupiah juga.

Sepanjang perjalanan mencapai pintu Gerbang Wisata Samas ini, kita disuguhkan pemandangan desa yang sangat desa.. bener dehh.berasa pulang ke rumah mbahku.. kerasa banget dari jalan raya yang besar, kemudian menyempit dan kiri kanan jalan hanya sawah dan saluran air untuk irigasi..kebetulan pas lewat, lagi musim panen, angin nya kenceng banget dan banyak biji padi yang dijemur di pinggir jalan jadi malah ikutan terbang-terbang, kasihan bapak petaninya sibuk ngerapiin.
Sampai di gerbang Wisata Samas dan bayar retribusi, kita lanjut mencari pantai Kuwaru yang sampai waktu itu kita blom tau arah mana.. sempet nyasar juga dan melewati beberapa pantai.. ada pantai Cemara, pantai (lupa namanya) disitu ada mercusuar nya. kyaknya keren kalo foto2 di situ. sayang pas habis dari Kuwaru kita kesorean, jadinya gak sempet ke pantai itu deh.

Ini adalah beberapa penampakan dari Pantai Kuwaru :



pantai Kuwaru


bisa sewa ATV


rimbun di bawah Cemara Udang



Pantainya gak seluas depok, tapi isinya lumayan padat. Warna pasirnya abu-abu dan sayang pantainya gak bersih. Ada larangan untuk tidak berenang di pantai karena ombaknya yang besar. Di sepanjang pinggir pantai ditanam Cemara jenis Cemara Udang (sepertinya tanaman ini yang bikin Kuwaru jadi cantik, kalau gak ada tanaman ini kayaknya pantai ini jadi sepi pengunjung).

Fasilitas di pantai ini adalah kolam berenang mini untuk anak-anak, banyak depot makan seafood dan bisa beli bahannya langsung di pasar ikannya, konsepnya persis seperti pantai Depok. Bedanya pasarnya disini cuma sedikit. Di pantai ini juga bisa sewa ATV keliling pantai.

Makan siang kita beli ikan, cumi dan udang., dimasak di rumah makan sekitar situ. banyak kok rumah makannya, tinggal pilih tempat dan rasanya palingan beda-beda tipis. Bisa pilih masak apa, bisa di saus tiram, saus kuning, bakar, goreng tepung, dll.

keywords : pantai Kuwaru Bantul

Sabtu, 21 Mei 2011

Merapi oh Merapi


Setelah erupsi bulan November 2010 lalu, saya ber'kunjung' (gak etis kalo dibilang wisata) ke gunung Merapi, tepatnya dibulan Februari.. kondisi di 'atas' (di yogyakarta orang2 menyebut daerah kaliurang dengan sebutan 'atas' karena letaknya yang lebih tinggi) masih memprihatinkan.
Saya memang belum pernah berkunjung ke Merapi semasa belum erupsi, namun sisa-sisa hutan dan pemukiman yang luluh lantak saat erupsi masih terlihat jelas.. merinding saya pertama kali ngeliat..

Pemandangan yang pertama terlihat sungguh mengiris hati (lebay hehe), Gunung Merapi terlihat jumawa dan gagah di depan mata, kontras banget sama pemandangan rata disekelilingnya. Kiri - kanan jalan semua pohon sudah meranggas dan kering, hangus oleh wedus gembel Merapi, kata temanku yang dulu pernah kesini dulu dusun kinah rejo itu rimbun banget. Rumah - rumah dan sekolah sudah hancur tinggal kerangka, malah beberapa rumah sudah terpendam pasir dan abu vulkanik, jadi cuma terlihat separuh nya saja.


diambil dari jembatan (lupa namanya)
sungai ini mengalami peninggian, karena lahar dingin





semua pohon dan rumah rata dengan tanah

Di sana mulai dilakukan penghijauan lagi (reboisasi <-- udah lama gak denger kata-kata ini) tapi berhubung yang di tanem pohon yang masih kecil n belum kuat akar dan batangnya jadilah banyak pohon yang gak bertahan lama karena angin di atas kenceng banget di tambah masih musim hujan.


Suasana di atas Merapi udah rame waktu itu, banyak pedagang2 kaki lima yang jualan, mulai dari jajanan, buah-buahan, foto-foto dan video erupsi sampai umang-umang (keong kecil) di jual juga disini.(saya dapet info kalau yang jualan disini adalah warga dusun kinahrejo dan cangkringan, sebagian malah rumahnya ikut hancur saat erupsi)

Perjalanan ke dusun Kinahrejo, Cangkringan (dulu tempat tinggalnya Mbah Maridjan) dapat di tempuh dengan kendaraan pribadi. Dari jalan kaliurang sekitar km 23, ada belokan ke kanan (biasanya banyak orang yang nunjukkin jalan masuknya,*daerah ini jadi tujuan ber'kunjung' pasca erupsi) dan tinggal mengikuti papan petunjuk, sampailah kita ke dusun kinahrejo. Sepanjang jalan kecil, suka ada warga yang minta sumbangan seikhlasnya (jadi siapin receh dari rumah ya) dan kalau udah agak siang dan lalu lintas lagi ramai diberlakukan sistem buka tutup jalan..

Masuk dusun kinahrejo dikenakan tiket kalo gak salah sekitar 2000 apa 4000 gitu per kepala..
sudah termasuk area parkir. Ada 3 area parkir besar di sana, yang paling terakhir adalah area parkir terdekat dengan pintu masuk dusun. setelah kendaraan di parkir, kita lanjut lagi jalan kaki dengan kondisi jalan 'nanjak' pake banget, di sediain jasa ojek juga buat yang gak kuat naik.. (berhub masih muda (masak kita kalah ama nenek2 yg semangat jalan), sekalian ngirit juga kita milih jalan kaki..


dapet spot bagus untuk foto


cantiknya Merapi
(di lapangan ini disediain tempat duduk panjang untuk menikmati pemandangan merapi)




keywords : Gunung Merapi, Erupsi, Yogyakarta

Rabu, 18 Mei 2011

jelajah Pantai : sekilas Pantai Indrayanti dan Pantai Drini (Wonosari, DIY)


hunting pantai kali ini masih di seputaran daerah Yogyakarta.. tepatnya kabupaten Gunung Kidul, Wonosari.. di kabupaten ini banyak banget pantai-pantai indah yang mungkin belum banyak diketahui orang-orang di luar Yogya.. meskipun pantai-pantai di sini kalah saing sama pantai Parang Tritis tapi saya jamin panorama, laut n pasirnya lebih indah di banding Parang Tritis.. hehe..

Di wonosari ada banyak pantai, , sebut saja Pantai Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Siung, Sepanjang, dan lain-lain.. pantai-pantai ini sebenarnya letaknya berdekatan (tetanggaan), sehingga ada kemiripan di tiap pantainya dan semuanya indah (bayangkan yang kita lihat adalah samudra indonesia) dan pasirnya putih-putih (beda banget sama ParangTritis atau Depok yang pasirnya abu-abu)



nah, berhubung 3 pantai pertama yang saya sebutkan ,menurut saya, sudah kehilangan jatidiri (baca: daya tarik) jadi saya akan bahas 2 pantai lain yang masih tetangga mereka yaitu Pantai Indrayanti dan Pantai Drini

1. Pantai Indrayanti
awalnya tau pantai ini dari seorang kawan, tadinya gak niat mau k pantai ini, tapi berhubung pas masuk pos objek wisata (rencana awal pengen ke Sepanjang) setelah muter-muter dan gak nyampe-nyampe, akhirnya kita temukan pemandangan yang selama ini kita tunggu-tunggu. yak, ketika kita liat air laut, lngsung kita tereak kegirangan. ternyata kita temukan bukan pantai Sepanjang melainkan pantai Indrayanti, akhirnya berhenti lah dulu kita di sini, sambil makan siang n solat. (kalau dari arah timur, pantai Indrayanti terletak sebelum Pantai Sundak)

Berdasarkan data yang saya kumpulkan, halah, tenyata pantai ini adalah pantai pribadi. namanya di ambil dari pemilik pantai (indra dan yanti). katanya lagi ternyata pantai ini masih dipertanyakan kepemilikannya karena di bangun di atas tanah Kesultananan Ngayugyokarto Hadiningrat (Sultan Ground), peraturannya masyarakat hanya diberi hak untuk memanfaatkan tanah tapi tidak memilikinya (sumber : http://teamtouring.net/pro-kontra-pantai-indrayanti.html).


pantai indrayanti

Pantai ini tergolong rapi dan tertata, diantara pantai-pantai lain di area ini (yang pernah saya kunjungi) bersih pula.. banyak gazebo-gazebo dari kayu dan beratap saung untuk menikmati makan siang atau sekedar kelapa muda dari restoran pengelola, musola, toilet sampe Guest House juga ada.. sewa jetski juga ada. Sepertinya di Pantai ini pengelolanya cuma 1 jadi lebih teratur tata letaknya, gak kayak di pantai lain yang bikinnya 'keroyokan'.. terus di tiap sudut di sediain tong sampah yang isinya (sampah dong) selalu cepat dibuang kalo udah penuh, jadi gak ada alasan buat para pengunjung untuk buang sampah sembarangan.. patut di tiru nih


gazebo


jejeran gazebo pinggir pantai indrayanti


bicara tekstur pantainya.. kontur pantainya landai, pasirnya putih, dengan banyak coral di dasar lautnya (mirip pantai Kukup dan Drini), di sisi Barat (kanan) banyak batu-batu karang besar sedangkan sisi kiri ada karang di tengah laut (mirip pantai Krakal).. kalau ombak sedang tidak besar, bisa berenang di atas coral2 itu, hati-hati dengan bulu babi yang kadang muncul



batu karang gede


konco-konco eksis


batu coral di dasar pantai indrayanti


2. Pantai Drini

Abis dari Pantai Indrayanti, kita jalan lagi nelusurin pantai.. ketemu pantai Sundak, berhubung pantai nya dekat dan konturnya sama, kita gak singgah di pantai ini.. kita juga ngelewatin pantai Krakal (karena udah pernah ke sini, kita skip juga)
keluar area.. masuk pos wisata lagi, skrg kita nyari pantai Drini atau Sepanjang.. (ke arah Barat), masuk pos objek wisata (tiap masuk pos biasanya 5000), gilee.. jalan masuk ke pantai Drini, syerem oi.. masuk utan banget, dan cuma bisa muat selebar 1 mobil (dipastikan jalur ini One Way) mana jauh pula.. sempet takut salah jalan.. ( o y, jangan takut tersesat, biasanya sudah ada petunjuk jalan, walaupun kecil, yg menuju ke pantai)

setelah ketemu pantai Drini, pantai di sini tergolong sepi.. gak banyak wisatawan yang berkunjung kesini.. tetap ada fasilitas WC umum dan warung kecil-kecil untuk mengganjal perut..

pas pertama liat, pemandangan pertama yang terlihat adalah karang segede kapal feri terbentang di hadapan.. karang ini punya tangga naik ke atas. jadi kita bisa liat pemandangan sekitar pantai Drini dari ketinggian (entah berapa puluh meter)..
kontur pantainya lebih mirip seperti Pantai Kukup, coral dasar lautnya luas, dan di sisi kanan pantai ada lautan pasir putih..





pantai drini tampak atas
(diambil dari tangga naik)


sisi kanan (lautan pasir)



pantai tetangga dari atas karang drini
(terlihat pantai krakal)



karang di pantai Drini (bisa naik pake tangga)



masuk pantai Drini


Keywords : pantai Drini, Indrayanti, Wonosari, Yogyakarta



Minggu, 24 April 2011

Kraton dHalem Yogyakarta


Masih seputar wisata budaya di yogyakarta
kali ini saya akan mengulas sedikit tentang wisata ke Kraton dHalem.. (kalo gk salah namanya itu)
yak., wisata Kraton ini masih terletak di lingkungan kraton yogyakarta, tepatnya di selatan Alun-alun Utara Yogyakarta

Kraton ini buka setiap hari, pada jam yang terbatas, rata2 buka jam sembilan pagi dan tutup maksimal pembelian tiket terakhir jam 14.00. lebih dari jam itu pintu gerbang ditutup, gak ada istilah tawar-menawar dengan penjual tiket untuk minta di bukain pintu, bahkan kalau kita cuma telat 5 menit.
Pernah, waktu itu saya dateng jam 14.05, di depan saya juga ada beberapa anak2 ABG (kyknya dari luar jogja) pengen masuk ke sana, kita udah ngerayu macem-macem, tapi tetep di tolak mentah-mentah sama yang jual karcis.. dia bilang "maaf ya mbak, ini sudah jam 14.00, pintunya sudah di tutup sama yang punya rumah"
Denger kalimat "yang punya rumah" baru deh saya tahu kalau kompleks ini masih aktif di jadikan tempat tinggal keluarga kesultanan Ngayugyokarto Hadiningrat..

Setelah bayar karcis seharga 3.000 rupiah untuk wisatawan domestik (jogja), kita akan melihat gerbang besar berwarna hijau dan di hari-hari tertentu (biasanya weekend) kita juga di sambut sama para abdi-abdi dalem dengan seragam abdi yang bertugas sebagai Tour Guide kita..

Nah di balik pintu gerbang berwarna hijau dengan gembok raksasa ini (beneran nih gembok gede banget, dijamin jempol kaki bisa mati rasa kalo kejatuhan) kita akan melihat lapangan yang lumayan luas berisi padepokan atau ruangan-ruangan luas yang biasa di pakai untuk melakukan ritual-ritual seperti gamelan jawa. pementasan wayang kulit. tempat pernikahan putra putri kerajaan (terbaru di tahun 2008 lalu pernikahan putri ke 3 Sultan Hamengkubuwono X yg hingga kini masih menjabat). sampai tempat untuk menjamu keluarga-keluarga kerajaan dari luar daerah dan luar negri (Lady Diana pernah di jamu di sini juga)








Makin masuk ke dalam, barulah keliatan museum yang 'sesungguhnya', di bagi ke ruangan-ruangan kecil yang menyimpan benda-benda pusaka (lebay) milik kraton, ada perkakas rumah tangga, porselen-porselen cina, kenang-kenangan dari kerajaan tetangga, berbagai jenis batik yogya, lukisan-lukisan Sultan-sultan terdahulu (paling banyak koleksi milik Sri Sultan Hamengkubuwono IX), lukisan-lukisan 3D (weww, yang membedakan lukisan ini dengan lukisan pada umumnya /2D adalah saat kita memandang lukisannya, dari segala arah lukisannya akan tetap mengarah ke kita, nah lo bingung. ya kira2 begitulah), terus ada foto-foto keluarga kerajaan, pangkat-pangkat, busana nikah sampe khitan, ijasah para sultan (yang ada stempel surat jadulnya segede p*nt*t botol), sampe lukisan silsilah keturunan Sultan dan anak-anaknya yang di gambar dalam bentuk pohon kecil dalam pot.. ada Daun (untuk perumpamaan anak perempuan) dan Buah (perumpamaan anak laki2), makin banyak anaknya makin banyak juga daun dan buah nya.. di bawah pohon kecil itu (tapi masih di atas pot) ada gambar binatang2 kesayangan yang disukai Sultan.. ada yang gambar ayam, kuda, gajah, naga (ular).. hm kalo aku pasti tak gambar kucing hehehe..

yang edisi ini gak terlalu banyak foto..ceritanya biar masuk semua yang di jelasin ama bapak guidenya


meja ini ada memoar bersama bung Karno

eksis dikit deh hehe

sepintas ukirannya mirip ukiran melayu (sotoy ^ ^v)

setelah selesai di tunjukin n di jelasin sama bapak Guide nya, saatnya kita foto-foto, ngasih tip dulu ke bapaknya (kemaren kita cuma ngasih 10rb hehe, maap ya pak maklum anak kos).. alesan ngasih tip karena bapaknya udah sepuh n gaji abdi dalem yang katanya memang sangat sangattttttttt minim di bawah UMR cuma 4 digit angka rupiah.. salutnya dengan gaji segitu mereka tetap mengabdi dan loyal terhadap istana.. hebattt..


kalo menurut saya, belum banyak orang yang tahu kalau wilayah ini di buka untuk umum.. (bukannya pada gak tau, tapi kayaknya pada males cari tau) soalnya temen-temen saya yang udah pada tinggal rata2 lebih dari 4 tahun buktinya baru tau kalo ada tempat seperti ini.
mungkin karena tempatnya agak tertutup (gak pas di pinggir jalan dan agak masuk-masuk) jadi agak susah nyarinya, bagi wisatawan luar yogya yang pengen kesini tenang saja, karena banyak bapak-bapak becak yang siap mengantar ke sini..biasanya abis dari sini bapak becaknya nawarin anter ke Taman Sari Water Pallace (tempat pemandian kraton) ini akan saya bahas di postingan berikutnya..


Salam

Ngayugyokarto Hadiningrat


gembok raksasa