Minggu, 21 Juni 2015

Pendakian Rinjani 3726 mdpl

"Dont just dream your travel, but travel your dream.." 

Pendakian ini terealisasi pada tanggal 29 Mei - 3 Juni 2015. Dan berikut cerita catatan perjalanannya dari mulai cari temen, persiapan logistik transport akomodasi, dan alur perjalanan pendakian dari Sembalun - Senaru. *note : waktu tempuh pendakian kami terhitung sangat santai*


INTRO 
Hal yang paling utama dan pertama dalam persiapan naik gunung adalah CARI TEMEN !
Alkisah, udah ngebet banget naik Rinjani, karena temen2 trip ke Meru tahun lalu belom bisa menyamakan schedule jadilah gimana caranya saya kudu wajib bisa ke sana bulan Mei (mumpung ada yang back up kerjaan). Cari temen searching di twitter dengan hestek "joinrinjani15" yang digawangi oleh @InfoRinjani, akhirnya dapet temen trip seorang wanita juga (which is ini yang susah) dan dia juga masih sendirian.. Langsung aja saya samberrr..

Setelah fix nyesuain jadwal dan itinerary gono gini termasuk share cost porter dan kebutuhan lainnya, temen saya ini sebut saja dy iin.. ngepost ajakan trip rinjani di forum bpi (backpaker indonesia). Kurang lebih H -7 anggota kami terus bertambah 1 cowok ketemu d twitter.. 2 cowok & sepasang suami istri muda nemu di bpi. Lalu kemudian di bandara pun saya nemu seorang pendaki cowok lagi yang belom punya temen naik. jadi total tim pendakian kami kali ini sebanyak 8 orang dengan 5 orang pria dan 3 orang wanita (usia paling muda 20 th dan paling tua 30 th, rentang yang tak terlalu jauh bukan ?). 

Walaupun kami semua belum pernah ketemu muka satu sama lain, pas ketemuan semuanya seru dan baik-baik, gak ada yang terlalu dominan ngatur atau terlalu manja, everyone has good sense of humor too ! baru ketemu aja udah pada sering bercanda :D salah satu grup trip terbaik yang pernah saya temui. 



Mereka adalah Iin (Jakarta), Wira (Semarang), Cipto (Denpasar), Ardi (Indramayu), Ucup (Balikpapan), dan Galuh & Denis 'gondes' (Malang)



Meet Up (29 Mei 2015)

Hari pertama kita meet up di BIL (Bandara Intl Lombok, Praya). Disana kita udah di tungguin sama Kang Sabar, rekomen temen Wira. Mobil yang kita gunakan jenis Pick-Up buat ngangkut sayur dengan tarif 80rb per orang, udah dianter sampe basecamp dan pos registrasi. Kesan pertama kami sama Kang Sabar ini orang nya ramah banget dan doyan ngobrol, setelah 5 anggota komplit, sekitar jam 14 WITA kamipun berangkat ke Mataram dulu untuk jemput 3 anggota lain yang udah duluan. Di Mataram kami nyicil beli logistik di Indomaret Mantang.. fyi di mataram bejamur banget nih alfa-indomaret, jalan dikit ada kanan kiri pulak. 

Normalnya dari BIL - Sembalun menempuh waktu 3 jam an tapi karena kita banyak berhenti untuk makan, ambil titipan, jemput sana sini, belanja logistik akhirnya kami sampe di Sembalun jam 22.30 WITA (ngaret tingkat tinggi !) padahal ini belum belanja sayuran & lauk selama ngecamp karena Pasar Aikmel nya keburu tutup. 

Di Sembalun kami nginep di basecamp Kang Sabar sebelum besok paginya berangkat. Cukup muat untuk kami ber 8, bentuknya rumah dengan 2 kamar utama, 1 ruang tamu, ruang tengah dan 1 ruang sholat, ada 2 kamar mandi juga di depan rumahnya (sumber air sumur yang dingiin), Kang Sabar gak matok tarif selama kita tinggal di sini, katanya sih terserah seikhlasnya (dan ini yang bikin gak enak), kalau mau bisa juga pesen makanan ke istri kang sabar.
pemandangan dibelakang basecamp Kang Sabar, sapi aja tau background yg bagus buat foto :D




Day 1 (30 Mei 2015)

Sebelum naik kami harus daftar ke Pos Registrasi Sembalun untuk mengisi data anggota dan bayar retribusi (wisatawan lokal 5ribu per hari) sekalian belanja bahan makanan untuk di masak di Pasar setempat, dianter lagi pake pick up kang sabar.

sayangnya.. Pasar di Sembalun ini belum pada buka dan masih seppiiiii meski udah hampir jam setengah 9 pagi. Padahal di sembalun kan ladangnya sayur dari bawang, kol, wortel dll tapi pasarnya kok bisa sepii.. ternyata oh ternyata hasil tani nya di turunin ke Pasar besar macam di Aikmel dulu baru di distribusikan ke pasar pasar kecil lain.. hedeeh. jadinya kita belanja ala kadarnya, pun harganya juga termasuk mahal untuk ukuran desa. Sebut saja Kacang Panjang seiket kecil 2K, jeruk lokal sekilo 15K, perasaan di balikpapan jeruk sekilo cuman 7K, kacang panjang 2K udah dapet seiket sapu lidi --'. Jadi teman-teman lebih baik belanja bahan segar di Ps Aikmel, atau kalau takut pasarnya tutup mending di Mataram aja, seenggaknya masih ada warung atau super market (eh tapi mall baru ada 1 ding d mataram hehe). Lepas belanja sayur, tempe, buah dll kami balik ke basecamp untuk persiapan dan packing ulang. 


Pukul 10.30 an pagi kami udah ready untuk memulai perjalanan. jumlah tim kami 8 orang + Porter 2 orang. Kabut mulai turun tapi gak sampai hujan, cukup melindungi kami dari terik matahari saat melewati padang Sabana nan luas nanti. Target camp kami adalah Pos 3. Kami start melalui jalur Bawak Nao, bukan jalur yang umum sebenarnya. Katanya sih lewat sini bisa hemat sekitar 2 jam dibanding jalur biasa, titiknya akan ketemu di Pos 1.


hompipah dulu dari basecamp kang sabar

masih seger



sabana via Bawak Nao

Sepanjang jalan jalur Bawak Nao, masih banyak ladang sawah, melewati jalur sungai kering, lalu sedikit hutan tertutup dan padang rumput yang dipakai sapi-sapi warga merumput, sepanjang jalan juga banyak 'ranjau' si sapi, semakin mendekati ke Pos 1, jalurnya lumayan nanjak. Jam 13.20  kami sampai di Pos 1. 


Di Pos 1 kami istirahat, jama' sholat dzuhur ashar. ada sumber air juga di sebelah barat bangunan Pos, tapi airnya gak ngalir dan keruh. Lanjut ke Pos 2, jalannya full sabana, cenderung landai datar dengan sedikit nanjak. 

Sampai Pos 2 jam 14.45, kami makan siang nasi bungkus yang udah kita bawa dari bawah.
Istirahat sampai hampir jam 15.30 baru kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 3

Sabana dari Pos 1 ke Pos 2

Salah satu porter kami






Pos 2 ke Pos 3, trek mulai nanjak, levelnya lebih tinggi dibanding mau ke Pos 2. 
Pukul 18 lebih kami baru tiba di Pos 3




Jembatan Pos 2
sabana dari Pos 2 ke Pos 3
Hampir sampai Pos 3 Sembalun



Day 2 (31 Mei 2015)


Malam itu dingin banget di Pos 3, sampai susah tidur saking dinginnya, deru angin diatas juga terdengar cukup kencang, seperti hujan tapi ternyata langit cerah. Dari Pos 3, sudah terlihat titik titik senter kecil yang bergerak ke arah Puncak. Hampir subuh, pasti itu senter pendaki yang summit. Gak bisa tidur, kami hunting hunting milky way sambil nunggu pagi. 

Pos 3 Sembalun, cahaya kecil di atas bukit itu senter pendaki yang summit


Jam 8.30 setelah sarapan nasi goreng ala chef wira, mi rebus dikit dan masak roti bakar untuk bekal kami beres-beres untuk kemudian capcus ke camp kami berikutnya yaitu Plawangan Sembalun. Dan menurut cerita, kami akan melewati 9 Bukit yang banyak disebut orang "Bukit Penyesalan'. Baiklah mari kita buktikan kedahsyatannya.














baru mulai, tanjakannya udah bikin ngos-ngosan :D. 3 bukit pertama kami lewati dengan baik dan cukup banyak istirahat juga foto-foto narsis.. pemandangannya juga cakep. 3 bukit tengah kami udah mulai terbiasa (di php-in)  dengan bukit yang gak abis-abis ini. sempat istirahat untuk makan roti bakar dan kupas nanas juga. Nah.. 3 bukit terakhir.. masya allah... dahsyatnyoo tanjakannya.. sampe merayap & kepeleset juga karena tingkat kemiringan terjal dan kontur tanah yang licin berdebu membuat saya cukup waspada karena takut jatuh. 


jadi kira-kira begini penampakan camp Plawangan Sembalun dan Puncaknya.. tampak dekat dimata tapi jauh dikaki!   (gambar diambil dari belakang basecamp Kang Sabar)
bukit penyesalan level 1 - sambil neduh di bayangan pohon

bukit penyesalan level 7





bukit penyesalan level 9

 

Jam 1 siang.. akhirnya kami sampai juga di Plawangan Sembalun. sayang kabut mulai turun, sehingga danau Segara Anak yang hits itu belum nampak di mata. Setelah istirahat sebentar kami mencari tenda kami yang sudah pasti di dirikan lebih dulu sama bapak porters.. secara mereka kan cepet banget. Disusur susur gak ketemu-ketemu nih tenda, udah hampir pengsan karena kelaparan. setelah setengah jam jalan rupanya tenda kita di ujung, deket sama tempat start untuk summit. Mayan lah curi start ntar malam. Tenda kami juga dekat dengan percabangan ke arah sumber mata air di Plawangan Sembalun, tapi waktu tempuhnya hampir setengah jam juga sih.


kalo ini gaya naik rinjani paket bintang 5 nih.. dibawain kursi santai



Kegiatan kami sore itu masak-masak untuk makan malam ditemani kera-kera yang kadang muncul dan menanti sunset ! Beruntung, sore itu tak ada kabut sehingga kami dengan jelas bisa melihat danau Segara Anak dan Gn Baru Jari di bawah
bikin bakwan

one of the best sunset view in my life



Usai magrib kami pun beranjak tidur. Malam itu bulan terang banget, suasana camp area juga ramai riuh para pendaki. Alamat rame nih besok summit.

 Day 3 (1 Juni 2015)


Jam 1.30 kami sudah siap untuk summit. Sarapan energen dan makanan ringan biar kuat summit. Tenda kami di jaga sama bapak porters, carier kami juga di satukan dalam tenda yang sama karena Plawangan Sembalun terkenal rawan maling ! Bahkan ada juga yang tega merobek tenda untuk ngambil barang yang dianggap berharga.

Summit Rinjani ini beda tipis sama Semeru, treknya kerikil pasir, tapi Rinjani treknya lebih puanjang, batunya pun lebih besar ukurannya dibanding semeru. Menurut saya summit Rinjani dibagi jadi 3 bagian.. bagian 1 jalur kerikil kecil dan pasir... bagian 2 jalannya agak datar dan tanahnya stabil untuk dipijak dan bagian terakhir yang paling berat (Letter E), disini mulai tanjakan curam dengan kombinasi kerikil dan batu sedang, kalau di Semeru treknya empuk dan gembur, kalau di Rinjani keras.. kepeleset dikit sakit. Saya dan beberapa teman menyaksikan sunrise di Letter E ini, sempat duduk istirahat juga karena ada temen yang hampir hipotermi. Cuaca hari itu cerah dengan angin kencang membuat suhu dingin semakin menjadi.. brrr... berjuang melawan dingin, capek dan emosi itu sudah pasti



1st sun in June


bayangan barisan para pendaki

Jam 07.30 akhirnya bisa sampai puncak. Alhamdulillah..Capek pun hilang seketika berganti senang dan haru. saya cari ms Ucup dan Wira yang sepertinya udah duluan sampai. Kami pun menunggu tim lain yang sebentar lagi nyusul karena jarak kami tak jauh. 
full team at the Peak 3726 masl

Setelah ceremonial, bikin video dan poto-poto pastinya, jam 9 kami turun ke camp. Butuh waktu 2,5 jam untuk saya kembali ke Plawangan Sembalun. Gak bisa turun ala sandboarding gitu di sini, batunya bikin keseleo kaki kalau buat merosot.
Segara Anak dan Gn Baru Jari tampak dari atas





 Nyampe di camp ada sedikit insiden, karena tenda galuh & denis dijebol maling, kondisi tenda di gembok dan carier mereka gak dititip porter, ini yang bikin maling malah jadi suspek ada benda berharga, terdeteksi walkie-talkie dan power bank mereka raib di gondol maling, tenda pendakian lain ada juga yg kehilangan jaket


Jam 13.30 siang setelah makan dengan menu nasi nugget ayam dan oseng kacang panjang tempe, kami turun ke Segara Anak, untuk camp disana. Kabut mulai turun, dan sedikit gerimis. Ada bagusnya juga jalanan di bawah ketutup kabut, karena jalannya terjal curam berbatuu.. sadis ini rinjani haha. 

Plawangan Sembalun - Danau Segara Anak

Di sepanjang perjalanan kami banyak papasan sama warga kaki Rinjani yang hendak dan akan pergi ke danau, ada yang mancing selama berhari-hari pulang bawa ikan 10kg, ada yang niat nya berobat ke pemandian air panas bahkan seorang nenek yang fisiknya udah renta dan jalan pun susah tetap semangat menaiki undakan-undakan batu nan terjal sambil berzikir dan bertakbir.. lalu seketika saya merasa tertampar karena masih sering ngeluh :/

setelah melewati dinding curam berbatu selama hampir 2 jam, kami disambut lagi dengan sabana yang cukup puanjang.. mantab sudah gunung php ini.


akhirnya liat air danau juga !

Jam 18 kami sampai di camp area. Sayang banget, banyak sampah bertebaran T_T tisu dan kemasan plastik berceceran di semak-semak. aroma pesing juga tercium dari bilik2 bangunan toilet di camp area.
gunung terindah dengan sampah yang berceceran :((

Day 4 (2 Juni 2015)

Paginya kami jalan ke hotspring. untuk berendam air hangat. yang cowok si bisa mandi, yang cewek ngerendem kaki aja.. ribet soalnya kalo basah. Ms ucup, wira n cipto udah gaya-gaya ala putri duyung gitu --" iyeuuh
hot spring dari atas

duyung duyung in action --"

Kegiatan orang-orang di Segara anak selain males-malesan adalah memancing ikan. Cipto dan wira juga nyoba peruntungan mancing di danau ini, tapi apalah daya cuma ada 2 ekor mujair sebesar telapak tangan aja yang nyantol di kail :D akhirnya tuh ikan kita kasi ke pak porter aja yang akhirnya dimasak kuah asam pedes pake sambel kering khas lombok, kita cuman nyicip kuahnya ajah.. rasanya seger banget..  menu nasi mawut goreng sosis telor kita langsung kalah telak rasanya huahua

nasi goreng mi sosis telur feat kerupuk bawang made by rame-rame


Sebenernya blom puas nikmatin Segara Anak, pantes kalau warga banyak yang betah tinggal berhari-hari di sini, tempatnya tenang dan indah..  hhmmm tapi karena gak bisa terlalu lama kami harus segera pergi.. kapan-kapan pengen banget kesini lagi, tapi ngebayang treknya... haduh nunggu kakik ini pulih dulu dari trauma haha.. 

 
terima kasih Tuhan, telah berikan pecahan surga dunia di sini


sama temen2 yang ketemu di twitter *kecuali yang nyempil di belakang* :p


Abis sarapan sekitar jam 12 siang, kami cus ke camp selanjutnya di Pos 3 Senaru, karena saran pak Porters daripada kemalaman nyampe pos akhir Senaru. Lagian juga Senaru ini hutan tertutup, beberapa catper yang saya baca malah ada kisah horor nya kalau tengah malam masih ditengah hutan.. hiiyy.. cari aman aja kalao begeto.

Sebelum turun ke Senaru, kami harus naik dulu (lagi)  melewati bukit nan terjal berbatu yang titik tertingginya ada di Plawangan Senaru. Mantap jalannya, dari merayap sampe semi wall climbing aadaa.. di sepanjang jalan ini pula kami mulai banyak melihat 'ranjau' huaa.. parah deh di jalur buang ranjau sembarangan. mana gak d tutupin pulak ! 
trek Segara Anak - Plawangan Senaru
lembah dibalik Plawangan Senaru - Pos 3 Senaru

 Setelah sampai di Plawangan Senaru, jalan sudah relatif menurun. tak ada lagi tanjakan. dan dimulai lah penyiksaan dengkul ! Paha dan betis sudah mulai teriak kalau memijak di turunan wkwk. Jm 19, hari sudah gelap ketika kami sampai di camp. Pak Porters udah masak nasi pecel dengan lauk telur dan tempe.. duuhh nikmat banget di malam terakhir kami ! lahap semua dah makannya

Day 5 (3 Juni 2015)

Hari terakhir !
Kami akan melewati 3 pos. yaitu pos 2, pos ekstra dan pos 1 sebelum akhirnya sampai di gerbang Senaru. denis dan galuh mulai rajin ngecek jarak pakai GPS berharap udah deket gerbang keluar. tapi yang ada malah ngenes karena gak nyampe-nyampe padahal kayaknya jaraknya deket di layar haha

Pos demi pos berlaluu.. sepanjang jalan hutan tertutup, tak ada pemandangan indah yang bisa terlihat.. kami sering juga papasan sama para bule dan para porternya yang baru naik lewat jalur ini, masih pada wangi-wangi beda sama kita yang 5 hari belom mandi (tapi tetep wangi) . Iin sempet cidera ankle alias keseleo karena gak konsen pas mijak diturunan.

Setelah 5 jam berjalan dengan langkah gontai, batere udah mo abis, kaki udah mo potel.. Jam 12.54 kami sampai di gerbang Senaru.. Alhamdulillah.. 
tapii ternyata perjalanan ini belum berakhir saudara-sodaraaa, pick up zone nya masih jalan lagi kebawah selama 30 menit.. huaha pengsan !

Sebenarnya ada jasa odjek juga si disitu, kl gak salah 50 ribu untuk sampe ke parkiran. tapi demi solidaritas dan semangat pendaki sejati kami tetap lanjut dengan berjalan kaki . Semangat !!

muka muka 5 hari belom mandi

warung di dekat gerbang Senaru

sampe parkiran sudah ada pick up Kang Sabar yang menanti, sepanjang jalan juga cukup banyak kios warga yang jual souvenir emblem dan kaos rinjani (saran sih kalau mo beli kaos tema rinjani di sini aja karena di mataram susah carinya, ada  tapi norak sablonnya)

Kami langsung pesen es kelapa muda dan bakso yang nangkring di pojokan. balas dendam ! baru kemudian balik lagi ke base camp kang sabar di sembalun untuk bersih bersih diri dan ngambil barang yang dititipin di sana, dan malamnya baru kami berangkat ke Mataram

FYI, Bagi yang mau langsung ke mataram atau ke pelabuhan Bangsal (menuju gili trawangan) juga bisa langsung dari Senaru, karena jaraknya lebih dekat. 
atau kalau mau balik lagi ke Sembalun, mending ke Gili Kondo dulu yang jaraknya deket ke sembalun baru kemudian ke Gili Trawangan. Kalo pake transportnya Kang SABAR sih fleksibel mau kemana aja asal gak pas bentrok sama jadwal jemput orang lain aja.

Setelah magrib kami baru out dari basecamp, sempet mampir ke ahli pijet keseleo Sembalun juga (belakangan kami tau kalau Sembalun tenar sama keahlian tukang pijetnya) untuk ngobatin keseleonya Iin, dan ajaibnya cuma di usap-usap plus dikasih ramuan obat aja di ankle-nya, padahal dy udah siap-siap mo teriak kenceng.
Nyampe Mataram kami nginep di Wisma Nusantara 1 dengan tarif 35 ribu per orang (kamar mandi dalam tanpa kipas/ac/tv) agak horor si suasananya tapi kan paginya juga udah check out.  Disini kami berpisah sama kang sabar, agak sedih nih, secara kang sabar baik bangett mau nganter kemana-mana. 

lalu besok paginya, ms Ucup dan Ardi langsung balik ke Bandara karena harus lanjut kerja. Sementara, saya, iin, Wira, denis & Galuh kami lanjut ke Gili Trawangan (masih syangupp, kalo gak syanggup di syanggupin ! - postingan menyusul)


Kalau ada yang mau  mampir liat beberapa scene gabungan video kami hasil olahannya Wira boleh dilihat disini


Berikut pengeluaran kami selama di Rinjani selama 5 hari (diluar tiket pesawat/kapal ke Lombok PP)

1. Transportasi Mataram - Sembalun, Senaru - Sembalun, Sembalun - Mataram @ 180K
2. Porter per hari 200K x 2 porter x 5 hari dibagi 8 orang @250 K
3. Logistik @ gak sampe 200K
4. Nginep & makan 3x di basecamp kasaran sekitar 100K


CP Transport Kang Sabar 082339046192 atau bisa hub via twitter nya di @shobirinRien

*total biayanya jauuh lebih murah dibanding ikutan open trip.. kalau mau naik gaya 'enak' bisa banget di upgrade, kalau mau dipress lagi bisa diilangin tuh jasa porternya, tapi fisik kudu kuat bawa logisitik sendiri hehe

Kesimpulannya : Rinjani ini tipe perjalanan long track apalagi kalau mau sekalian ke Danau segara anak, mesti siapin mental fisik , karena menurut saya track Rinjani jauuuh lebih melelahkan dibanding Semeru.