Selasa, 25 Desember 2018

Roma banyak copet ? - 1st day

Hari pertama !
21 Oktober 2018
Kami sampai di Fiumicino airport, Roma sekitar jam 11 siang. Tak ada kesulitan saat melewati gerbang imigrasi walaupun visa schengen kami dari Belanda. All went smoothly,  mungkin juga krn kami kelamaan di WC dan di atm, jadi pas lewat imigrasi udah gk ada lagi yg antri. 

Karena pada saat itu sudah masuk waktu checkin, kami langsung menuju hotel utk drop barang2. Hotel kami ada di dekat stasiun Termini. Pertimbangannya biar gak terlalu jauh bawa barang dan juga kami cuma 2 hari aja di roma. 

Kami langsung aktifkan Eurail Pass hari itu juga, and fyi kl kamu pengguna kelas 2, kereta yang tercover bukan kereta express (leonardo express) yang langsung menuju Termini (central station nya roma) tapi hanya kereta Regional (trenitalia) dan nyambung metro baru smpe termini. Eurail Pass hanya mengcover kereta antar kota dan negara, belum termasuk transport di dalam kota, jadi untuk tiket metro kami harus beli lagi.

by the way kata orang, ada beberapa kota yang sadis copetnya, salah duanya Roma dan Paris. Dan, di roma udah kerasa aura 'nakal' nya 😅. Baru juga nginjakin kaki di metro, karena muka msh agak bingung cara beli tiket metro di mesin, ditambah kita juga bawa koper yang mana cukup mengundang perhatian, tetiba di samperin 2 anak usia 7-10th, sok baik gitu ajarin kita cara beli tiket di mesin, nah sambil nunggu tiketnya keluar diajakin tos segala, eh tau2 pas uang koin kembalian kita keluar, dia minta dengan muka yg memelas (alesanny untuk makan) untung cuma 50 cent aja. haha. Terus Sampai di Termini, pas cari lift untuk naik (krn kami bawa koper) ketemu cewek yg niat ngasi tau kita jalan keluar, tapi aneh kyk di puter-puter, kami ragu mau ikutin dy, sampai ada bapak2 baik yg ingetin kita 'watchout your bag, there are so many thieves here' .. damn, apakah sengeri itu di roma 😂. Tapi bener deh itu mbak2 niat banget mo nunjukin kita jalan, kita sampe diikutin gitu, kesannya kyk maksa kl lu harus ikut gue.

Setelah drop barang, sore itu meskipun nanggung kami beli 24h pass di mesin tiket, yg valid d pakai utk metro, bus dan train. Di roma, naik metro perlu masukin tiket di gate otomatisnya. Gak punya tiket gak bisa masuk. Beda kyk bis, kl di bis masih bisa curi2 naik tanpa harus tunjukin tiket. Apalg roma hampir selalu penuh bisnya (sama turis), jadi supir gak akan repot2 ingetin kita nge-tap tiket di mesin otomatis. Gak punya tiket jg gak ketauan 😂 tapi kl lagi apes kena sidak tiket ya siap2 aja di denda berlipat2. 

sedikit info harga tiket public transport yang kami pakai di roma :
- 24 hour pass (valid utk subway/metro, bus dan train) harga 7 euro, bebas pakai sepuasnya 24 jam
- one way ticket (valid utk 1x naik metro, atau bus selama 100 menit perjalanan) harga 1,5 euro

Agenda kami hari pertama
- ke Coloseum yang ternyata 1 komplek dengan Palatino, altar the Fatherland  dan reruntuhan bangunan kerajaan Romawi lainnya. Di area ini rame banget kelompok2 orang yg main musik, dance, atraksi lukis, dll. Maka dari itu  hati2 dengan keramaian. Tas selempang saya hampir di gerepe2 oleh gerombolan anak2 abg yang pura2 bertanya sambil bawa peta, saat sy lagi ambil foto pake hp. Untungnya temen saya sadar, dan segera menarik saya dari gerombolan abg itu. hari pertama di roma kok gt amat ya 😅. 
- Trevi Fountain, yang ternyata kolamnya lebih besar dari ekspektasi saya.

Tips traveling di Roma
- selalu hati2 sama orang yg tampak baik, bisa jadi dy pura2 baik
- kl tiba2 di kerubungin gerombolan anak2 lebih baik menghindar, atau berlagak tidak tertarik. Serius, yg usil justru geombolan anak2 gitu, denger2 mereka bisa kerjasama tim lo urusn copet, ada yg tugas mengalihkan perhatian, dan ada yang tugas gerepe2 tas.
- berusaha terlihat cuek dan tidak bingung, act like a local pokoknya. tapi semua kejadian tersebut diatas cuma terjadi di hari pertama doang kok. hari kedua di roma dan seterusnya di eropa, bahkan paris yg katanya lebih banyak copet, semua aman terkendali.



Senin, 19 November 2018

Itinerary Eropa selama 14 hari dan Turki 2 hari



Musim gugur kembali menjadi pilihan untuk mbolang di tahun 2018. Dan Alhamdulilah kesampaian, hunting tiket promo kami dapat di salah satu akun instagram jual beli tiket pesawat promo di bulan Desember 2017, hampir 1 tahun sebelum keberangkatan!. Kami dapat tiket PP turkish airilines jakarta - roma (via istanbul) dan Amsterdam - Jakarta via istanbul plus minta extend 2 hari di istanbul pas baliknya, lumayan kan sambil transit sekalian jalan hehe.


Setelah beli tiket, beberapa bulan kemudian, mulai mikirin itinerary, transport, penginapan dan lainnya.  Tahun ini saya berangkat bersama 2 orang temen perempuan jg yg dulu pernah trip bareng juga ke jepang. Jadi udah banyak tau kebiasaan dan karakter jalannya.

Untuk visa kami urus sendiri tanpa bantuan travel agent, selengkapnya bisa klik di tulisan ini

dan Ini list kota yg kami kunjungi dari tgl 21 oktober - 6 november 2018 (14 hari eropa /8 negara/14 kota + 2 hari di turki) :
1. Roma, Italy
2. Vatican, Italy
3. Milan just for night stay. Take Bernina Express train from Tirano (italy) ke Chur (switzerland)
4. Zurich (switzerland)
5. Interlaken - Iseltwalt - Grindelwald (explore First)
6. Grindelwald-lauterbrunen - Interlaken - Zurich
7. Rencana langsung ke Munich tapi schedule kereta berkata lain, terpaksa ke Stuttgart (german)
8. Munich (german)
9. Prague (czech)
10. Berlin (berlin)
11. Paris
12. Belanda via Brusel (belgia)
13. Istanbul & Cappadocia

Rincian itinerarynya, yang di rencanakan dan yang terealisasikan
Itinerary eropa 14 hari & turki 2 hari
Persiapan, BUDGET ? dan transportasi

Membahas masalah budget sebenarnya tergantung ke negara mana, dan pakai transport apa. Tiket promo ke eropa PP termurah kemarin pernah saya liat nyentuh di 5 juta. walaupun jarang banget nemunya paling 1th 1-2x. range 7,5-9jt juga udah termasuk  harga promo untuk harga return jakarta.

Transport selama pindah kota dan negara di Eropa bisa pakai bus, kereta atau pesawat. Tipsnya pesan tiket 3 bulan sebelumnya, harganya bisa 50% lebih murah. Tapi kekurangannya gak bisa cancel dan strict banget jadwalnya, kalau ketinggalan hangus deh itu tiket. Untuk cek harga dan order tiket bisa lewat aplikasi mobile Go Euro disitu lengkap opsi dan harga dari kereta sampai bus. Beberapa kereta cepat di Eropa butuh biaya reservasi seat yang gak murah bisa 10-30 euro di luar harga tiket. Untuk referensi tentang kereta ada website personal, itu lengkap banget ngulik jalur kereta dunia boleh cek dan baca baca www.seat61.com . Kemarin saya sempet stuck keabisan ide karena gak kebagian seat kereta Paris -Brusel - Amsterdam (karena gak reservasi hari sebelumnya dan ada kuota terbatas untuk pengguna Eurail Pass), cek tiket bus pas hari H mahalnya juga ga masuk akal. Dan disaat kepepet inget web itu langsung liat ada kereta rute alternatif ke amsterdam walau biaya reservasi seatnya jadi agak mehong. tapi tak apalah daripada harus cancel penginapan dan jadi gembel di paris. Selain kereta dan bus, naik pesawat juga bisa jadi alternatif pindah negara yang letaknya jauh banget, misal dari Berlin ke Paris, untuk hunting tiket pesawat bisa lewat www.skyscanner.com

Kalau gak mau ribet mikir beli tiket antar negara bisa juga beli Eurail Pass, kartu sakti naik kereta dan beberapa perusahaan bus selama di Eropa. Kalau punya eurail pass biasanya ada diskon khusus untuk naik ferry, naik kereta ke London dan lainnya bisa cek di web resminya www.eurail.com . Eurail pass macam-macam jenisnya ada yang first class & second class. Ada yg berlaku sebulan, 2 minggu, 1 minggu. ada jg yang bisa dipilih beberapa negara aja atau Global (semua negara eropa). Dan beda-beda juga harganya, suka berubah sesuai promonya. Sedikit bahas tentang class Eurail Pass, dulu untuk usia diatas 24 th wajib beli yang first class, gak bisa second class dan itu mehong harganya, nah mulai tahun 2018 ini dicoba second class bisa dibeli untuk dewasa diatas 24 tahun. Plus, ada diskon khusus (saver) untuk grup (lebih dari 2 orang) yang selalu pergi bareng jadi cuma pakai 1 kartu aja.

Pas banget kita berangkat tahun ini, jadi kita gak ragu lah untuk beli Eurail Pass tapi cukup yang second class, dan kita beli yg saver karena selalu pergi bersama. Mayan selisih 2jutaan. Berhubung hasil kalkulasi beli tiket ketengan sama kayak kalau beli Eurail Pass yaudah deh beli secara kita loncat banyak negara. Walaupun nampaknya banyak diskon, yah cukup mehong juga sih heu, tapi kelebihannya eurail pass ini bebas pake kereta apa aja asal tercover, dan kalau ketinggalan kereta gak perlu pusing beli lagi (ini berlaku utk kereta yang non reservasi). Kemaren kita akhirnya beli eurail pass yg judulnya Global Pass 15 days continues Second Class category Saver seharga 406.5 euro plus fee boking 5 euro per orang, di kantor perwakilan penjualan eurail pass di Jakarta www.eurobytrain.com , kartu ini valid dipakai kemana aja selama 15 hari di gerbong kereta kelas 2 dan wajib pergi bersama,

Pengguna Eurail Pass bisa cek aplikasi RailPlanner untuk tau jadwal dan kereta yang tercover, tapi aplikasi ini gak sepenuhnya update pemirsa, terutama untuk kereta-kereta di Jerman. Contohnya : Kemaren kita rencana ke Munich dari Zurich, biar gak kemalaman sampe Munich kita ambil kereta yang gak direct (1x ganti kereta di Stuttghart) karena berangkatnya lebih awal. Eh ternyata tanpa pemberitahuan di layar keberangkatan stasiun,itu kereta gak nyampe stuttghart dong, karena ada perbaikan rel. terus kita turun di stasiun yg masih jauh dari stughart. Haduh itu bingung, mana udah malem. Nanya petugas jg gak begitu jelas, bahasa jadi kendala karena ini stasiun kecil dan kita gak paham pas ada pemberitahuan dari speaker. Mau ganti rute lain menuju Munich takut keretanya gak jelas juga, akhirnya setelah berjam-jam dan gonta ganti kereta nyampe juga di Stuttghart, seluruh kereta jalur itu delay parah dan kita akhirnya gak jadi sampe di Munich malam itu. Hasil tanya ke orang-orang di stasiun kalau di Jerman (atau naik kereta dari dan ke Jerman) lebih baik cek jadwal lewat aplikasi DB Navigator (DB adalah perusahaan kereta jerman) karena lebih update dan informatif kl ada jalur kereta yang diperbaiki atau ada yg cancel.

Selain transportasi antar kota/negara yang harus di pikirkan adalah transportasi dalam kota. Eurail Pass tidak menanggung transportasi dalam kota, kecuali S-Bahn di Jerman. Jadi biaya untuk transport dalam kota di anggarkan sendiri.

Selain transport, anggaran wajib lain selain Penginapan adalah LOCKER. Loker ini dibutuhin banget kalau kita udah checkout tapi gak mau balik ke Hotel dan prefer taroh barang di stasiun biar gak buru-buru, atau cuma nginep semalem tapi males bawa barang ke penginapan. Dan selama europe trip, nitip loker paling mehong adalah di negara swiss. Udah lokernya kecil (gak muat di pake bareng) mehong pula, di Zurich station per 6 jam loker ukuran medium di 7chf, per 3 jam selanjutnya berlaku argometer. belum 24jam totalnya udah 13chf, jebol kantong wkwk. Yang paling murah di jerman 5-6 euro per 24 jam udah dapet ukuran Large dan bisa muat 3 koper (2 koper kabin + 1 koper 24"), hemat beb.  Di prague station juga murah 10czk (4-5 euro) per 24 jam bisa pake bertiga. Cara pake loker tersebut rata2 dengan masukkin uang koin. Kecuali di Belanda, lokernya udaha pake edc (debit/cc) karena di Belanda semua pembayaran fasilitas umum udah cashless. Di turki, karena mau ke capadocia dan sehari muter istanbul kami juga putuskan untuk pakai loker di Atturk airport keberangkatan internasional, 1 loker bisa muat 3 koper + 1 tas jinjing (walaupun agak di paksa dikit), gak apa2 lah biar hemat 24 jam kena 140 lyra bagi 3 , daripada rempong naik turun geret koper yg udah bertambah  beratnya karena oleh2 ini :D

Di swiss dan prague, mata uang mereka masih beredar dan jarang pakai euro. Jadi klau kalian baru masuk negara tsb dan cuma punya euro, better gak tuker uang dulu tapi belanja aja sedikit di toko, nanti di kasih kembalian pake mata uang lokal, perjanjiannya begitu. Soalnya kl udah keburu tuker di money exchange, mereka akan ada biaya admin yang gede persennya, kayak di Praha, masak adminnya hampir 30% sendiri. Rugi bandar.

Detail lainnya nanti dibahas di postingan per kota/negara deh ya, biar blog ini jadi rame dan ada isinya hehe. semoga niat ini bisa terlaksana :D



Senin, 12 November 2018

Pengalaman Urus Visa Schengen lewat Belanda

Setelah hunting tiket promo dari akhir tahun 2017 lalu untuk berangkat oktober 2018 (lama bingit yak 😂). akhirnya tiba juga saat-saat ribet urus visa, yak visa scengen sebagai satu koentji bisa masuk Eropa dari pintu mana saja.

Hasil googling sana-sini, akhirnya kami memilih Belanda sebagai negara tempat dikeluarkannya visa Scengen. Karena katanya, negara ini masuk salah satu yg paling 'baik' memberikan visa selain Austria. Tapi alangkah baiknya ngurus visa bukan lihat dari baik nggaknya negara ngasih visa ya. Karena ada hal penting lain yg dipertimbangkan agar kita bisa dapet visa dari negara tsb, seperti negara tsb adalah negara yg pertama kali kita datangi atau negara dimana kita stay paling lama.

Beberapa negara Eropa sudah mempercayakan pengurusan visa nya melalui VFS GLOBAL, termasuk Belanda. Apa itu VFS Global? Ia adalah sebuah perusahaan jasa yg dipercayakan kedubes negara2 eropa untuk menerima dokumen utk visa kita-kita ini. Utk kemudian di kirim vfs ke kantor perwakilan Belanda (kl ga salah di kirim ke Kuala lumpur). Jadi sekarang urus visa gak perlu datang ke kedubesnya, cukup datang aja ke kantor VFS.

Kira-kira ribet ga si urus persyaratan visa nya yg seabrek tanpa bantuan jasa travel?

Kalo menurut saya sih, semua persyaratan yg tercantum di web nya sudah cukup lengkap. Jadi buat apa lagi pakai bantuan jasa travel, malah dua kali pakai jasa kan? Kelebihannya kl pakai jasa travel mungkin gak perlu lagi susun itin, dan terima beres & serahin dokumen pribadi aja. Plus pendampingan saat datang ke VFS. Loh? Pake dateng ke kantornya juga ya? Yuhuu.. visa scengen mewajibkan kita datang saat proses aplikasi karena akan dilakukan pengambilan data biometrik (sidik jari, dll) jadi tetep ga bisa diwakilkan oleh orang lain.

Nah disini saya mau share tahapan plus tips urus visa Scengen Sendiri lewat VFS GLOBAL tanpa bantuan travel agent.

1. Daftar/ registrasi online lewat situs resmi VFS global. Minimal 90 hari sebelum tanggal keberangkatan

2. Memasukkan daftar pendaftar (mau daftar grup/ sendiri bisa) dan menentukan jam dan tanggal kunjungan.  Setelah yakin dengan jadwal yg kita buat, maka kita akan dapat no rekening dan jumlah biaya registrasi nya, sekitar 400ribuan lebih per orang. Transfer lalu kita akan dapat nomor registrasinya. Ini hanya biaya registrasi aja ya, bukan biaya urus visanya, bayar visa dilakukan saat hari H pengurusan. Disini juga bisa pilih tambah fitur pemberitahuan lewat SMS, dengan tambahan biaya tertentu.

3. Lengkapi syarat-syarat dari negara tujuan yg sudah tertera dalam situs VFS global

4. Datang ke kantor VFS global saat hari H appointment. Pastikan di waktu tersebut, kamu bener-bener bisa datang TEPAT WAKTU. Kita baru akan diperbolehkan masuk 10 menit tepat sebelum jadwal appointment. Dan akan melalui security check yg ketat, melebihi masuk bandara. Di dalam tidak boleh ambil gambar dan aktifkan hp.

5. Tunggu antrian sesuai nomor antrian per Negara tujuan (tampak antrian Belanda paling buanyak)

6. Petugas akan memanggil antrian, dan mengecek dokumen kita secara lengkap dan detail. Kl belum lengkap nanti dikasih tau, dan dikasi waktu untuk perbaiki. Kl lengkap lanjut ke tahap berikutnya

7. Bayar biaya pengurusan visa. Kl kemarin visa scengen lewat Belanda 1jutan 100rb per orang (kl ga salah inget)

8. Rekam data biometrik (sidik jari, dll)

9. Selesai. Tinggal dag dig dug. tunggu visanya jadi kurang lebih 14 hari kerja. Punya kami 7 hari aja udah jadi. Dan diberitahu lewat email juga. Catatan : udah jadi belum tentu di terima ya. 😂

10. Pengambilan. Diambil di kantor vfs. Bisa diwakilkan tapi pakai surat kuasa bermaterai. Jangan lupa amplop visanya langsung dibuka pas sampe vfs, jadi biar plong kl visa nya bener di approve 😂

Persyaratan visa schengen
karena kami apply schengen lewat Belanda, ini persyaratannya :
1. Mendownload dan mengisi form aplikasi dari web VFS untuk belanda
2. Translate ktp, kk, akte
3. Print asuransi perjalanan (kemarin kami pakai axa traveller, karena murah & mudah aplikasinya)
4. Foto visa terbaru/ min 3 bulan akhir (ukuran 3.5x4.5 80%)
5. Itinerary
6. Print flight
7. Print boking hotel
8. Rek koran 3 bulan
9. Surat refrensi kantor utk karyawan / SIUP utk wiraswasta dlm bahasa inggris
10. Fotocopy Paspor lama dan halaman yg ada visanya saja
11. Paspor baru dan fotocopy lembar depannya dan yg ada lembar visanya
12. Print lembar appointment untuk ditunjukkan ke petugas


Tips melengkapi syarat
- Itinerary. 
Ini salah satu faktor yg cukup krusial dalam menentukan negara pemberi visa. . Pastikan di dalam itinmu, kalau negara pemberi visa adalah negara yg pertama kamu kunjungi dan atau negara yg paling lama kamu kunjungi.
Misal masuk Italy 2 hari, swiss 5 hari, keluar lewat jerman 3 hari. Maka swiss lah yg harus kamu mintai visa. Tapi kl harinya rata semua, misalnya Italy 3 hari, swiss 3 hari, german 2 hari, belanda 3 hari. Maka, Italy lah yg kamu mintai visa krn itali adalah negara yg kamu pijak pertama kali.

Kemarin saya dkk sempet salah dibagian ini. Padahal kami udh bikin dummy itin alias itin palsu. Tapi kesalahanny saya tulis italy 2 hari, swiss 2 hari, jerman 2 hari, mampir praha 1 hari, lalu masuk jerman lagi 1 hari, paris 2 hari terakhir baru k belanda 3 hari. Kl itinnya begitu maka jerman lah seharusny yg kita mintai. Karena jerman dan belanda totalnya sama2 3 hari, tapi jerman duluan kita pijak.

Untungnya mas vfs yg ramah dan informartif itu langsung ingetin dan kasih kita waktu untuk perbaiki itin. Gelagapan juga karena vfs ini letakny dalam mall kuningan, gimana ceritany nyari tempat print-an dalem sini. Untungny di lantai 3 ada tour and travel agent (namanya Satnet). Kita minta tolong untuk bokingin hotel di tanggal itu dan edit+print itin yang baru, dengan harga yang cukup lumayan mehong. Huhu. Tapi mau gimana lagi kan, daripada harus appointment ulang, mana saya & salah satu temen tinggalny diluar pulau jawa. Hasil itin dummy (palsu) kita berubah jadi total 5 hari di belanda 😅. Kelar edit kami balik lagi dan kami lanjutkan proses pengajuan visa.

Syukur dalam waktu 7 hari saja visa kami sudah jadi dan diterima. Sempet deg-degan karena masalah itin kemarin dan takut keliatan palsunya jadi gak di approve. Karena visa scengen ini gampang2 susah, ada jg cerita yg gara2 bokingan hotelnya fake dan gak ditemukan jadi gak dapet visa. Jadi bagi temen2 yg boking boongan lewat aplikasi seperti booking .com mohon jangan di cancel dl bokinganny sampai visa bener-bener keluar.

Semoga kalian yg lagi berusaha dapat visa scengen dilancarkan dan dimudahkan yaaa