Sabtu, 21 Mei 2011

Merapi oh Merapi


Setelah erupsi bulan November 2010 lalu, saya ber'kunjung' (gak etis kalo dibilang wisata) ke gunung Merapi, tepatnya dibulan Februari.. kondisi di 'atas' (di yogyakarta orang2 menyebut daerah kaliurang dengan sebutan 'atas' karena letaknya yang lebih tinggi) masih memprihatinkan.
Saya memang belum pernah berkunjung ke Merapi semasa belum erupsi, namun sisa-sisa hutan dan pemukiman yang luluh lantak saat erupsi masih terlihat jelas.. merinding saya pertama kali ngeliat..

Pemandangan yang pertama terlihat sungguh mengiris hati (lebay hehe), Gunung Merapi terlihat jumawa dan gagah di depan mata, kontras banget sama pemandangan rata disekelilingnya. Kiri - kanan jalan semua pohon sudah meranggas dan kering, hangus oleh wedus gembel Merapi, kata temanku yang dulu pernah kesini dulu dusun kinah rejo itu rimbun banget. Rumah - rumah dan sekolah sudah hancur tinggal kerangka, malah beberapa rumah sudah terpendam pasir dan abu vulkanik, jadi cuma terlihat separuh nya saja.


diambil dari jembatan (lupa namanya)
sungai ini mengalami peninggian, karena lahar dingin





semua pohon dan rumah rata dengan tanah

Di sana mulai dilakukan penghijauan lagi (reboisasi <-- udah lama gak denger kata-kata ini) tapi berhubung yang di tanem pohon yang masih kecil n belum kuat akar dan batangnya jadilah banyak pohon yang gak bertahan lama karena angin di atas kenceng banget di tambah masih musim hujan.


Suasana di atas Merapi udah rame waktu itu, banyak pedagang2 kaki lima yang jualan, mulai dari jajanan, buah-buahan, foto-foto dan video erupsi sampai umang-umang (keong kecil) di jual juga disini.(saya dapet info kalau yang jualan disini adalah warga dusun kinahrejo dan cangkringan, sebagian malah rumahnya ikut hancur saat erupsi)

Perjalanan ke dusun Kinahrejo, Cangkringan (dulu tempat tinggalnya Mbah Maridjan) dapat di tempuh dengan kendaraan pribadi. Dari jalan kaliurang sekitar km 23, ada belokan ke kanan (biasanya banyak orang yang nunjukkin jalan masuknya,*daerah ini jadi tujuan ber'kunjung' pasca erupsi) dan tinggal mengikuti papan petunjuk, sampailah kita ke dusun kinahrejo. Sepanjang jalan kecil, suka ada warga yang minta sumbangan seikhlasnya (jadi siapin receh dari rumah ya) dan kalau udah agak siang dan lalu lintas lagi ramai diberlakukan sistem buka tutup jalan..

Masuk dusun kinahrejo dikenakan tiket kalo gak salah sekitar 2000 apa 4000 gitu per kepala..
sudah termasuk area parkir. Ada 3 area parkir besar di sana, yang paling terakhir adalah area parkir terdekat dengan pintu masuk dusun. setelah kendaraan di parkir, kita lanjut lagi jalan kaki dengan kondisi jalan 'nanjak' pake banget, di sediain jasa ojek juga buat yang gak kuat naik.. (berhub masih muda (masak kita kalah ama nenek2 yg semangat jalan), sekalian ngirit juga kita milih jalan kaki..


dapet spot bagus untuk foto


cantiknya Merapi
(di lapangan ini disediain tempat duduk panjang untuk menikmati pemandangan merapi)




keywords : Gunung Merapi, Erupsi, Yogyakarta

Tidak ada komentar: