Minggu, 30 April 2017

pengalaman naik bus kota di Kyoto & Osaka

Tidak seperti Tokyo yang sistem perkereta-apian nya super kompleks dan menjangkau banyak tempat, Bus merupakan transportasi yang dominan di Kyoto. Terutama dalam menjangkau spot wisatanya. 

Seperti negara maju pada umumnya, naik dan turun bis punya aturan, dan saya mau bagi pengalaman naik bus di kyoto dan osaka. Berdasarkan hasil pengamatan inilah kesimpulannya: 

1. Hanya naik dan turun di bus stop yang telah ditentukan. Tidak boleh sembarang  naik dan turun. Bus selalu berhenti di tiap halte baik ada atau tidak ada penumpang yang naik/turun.

2. Naik lewat pintu belakang/tengah dan turun lewat pintu depan

3. Pintu bis selalu tertutup dan hanya membuka bila berhenti (dikontrol oleh supir)

4. Di kyoto/osaka, kalian tidak perlu khawatir kelewat bus stop karena selalu ada layar monitor yang menginfokan perhentian selanjutnya, supir bus pun biasanya juga ngomong lewat mikrofon nya jika sudah mau dekat. Pluss tiap turun diucapin 'arigato goshaimas", gak cape ya pak supirnya ngomong terus. Berhubung kl cek di google maps (khusus rute bus) yang keluar huruf kanji jadi pastikan untuk selalu bawa route map bus jadi tahu urutan halte bus ke tempat tujuan

"Debat" rute bus sambil eksis ๐Ÿ˜…

5. Kalau mau turun, pencet tombol yang sudah di sediakan (ditiang, disandaran kursi, di dinding dll). Lampu akan menyala, dan pak supir tau akan ada orang yg turun. Oh ya, di kyoto busnya bisa miring lebih rendah gitu di satu sisi kl ada yg mau naik/turun, jadi sangat ergonomis dan membantu sekali bagi yg bawa koper atau lansia.

Tombol stop

Tombol stop yg sangat acess-able

6. Untuk bus dengan tarif flat (jauh dekat tarif sama), pembayarn dilakukn di depan (samping pak supir) sebelum kita turun. Pengguna kartu bisa langsung tap, dan tiket masuk slot tiket. Dan kalau mau bayar cash berupa koin yang ada mesin hitung otomatisnya. Nah kalau pecahan koinnya besar (500¥) atau lembaran 1000¥ bisa pecahin koin dulu di coin changer sebelahnya. Biasanya si tarif naik bus flat fare sekitar 210-250 yen saja (which is tetep cukup mahal kl di rupiahin)

Slot tiket dan coin di samping supir. 
7. Selalu ada priority seat untuk lansia, bumil dan difabel

8. Kedatangan bus sudah terjadwal dan biasanya ditempel di halte. Kalaupun telat biasanya ga lebih dari 5-10 menit (biasanya karena traffic bukan 'ngetem' wkwk) Itupun jarang banget๐Ÿ‘๐Ÿ‘
Jadwal bus yg selalu ada d setiap halte
9. Di bus stop/halte wajib antrii panjang ke belakang atau ke samping ! Gak ada yang rebutan masuk kayak apaan tau.

10. Dibanding jadwal kereta, frekuensi jadwal bus lebih jarang. Jadi persiapkan waktu lebih kl pilih pakai bus.



Tidak ada komentar: